KAPAN KAWIN?????

Kapan kawin????

Itu adalah kalimat yang bikin “sensi” kalo di lontarkan sama orang yang sudah mulai berumur dan sudah sepantasnya untuk menikah. Meskipun sekarang di jaman modern seperti ini batasan “pantas” untuk menikah itu ngga’ pasti. Ketika seseorang itu sudah berumur kepala “2” sepertinya sudah “dipantaskan” untuk memiliki “teman” hidup. Itu bagi orang yang masih berpikiran untuk secepatnya mempunyai “teman” hidup. Tapi buat orang yang merasa nikmat dengan ke “single” an nya umur 20-25 masih pantas saja dinikmati dengan teman2 tanpa harus buru2 untuk menikah.

Bagi yang sudah memiliki pasangan mungkin pertanyaan kapan kawin adalah hal yang enteng, coz sudah merasa ada seseorang yang bakal bisa buat di gandeng dalam perjalan pernikahan (meskipun pasangannya sekarang belum pasti menjadi pasangannya dalam pernikahan…yang penting yakin gitu^_^).

Namun bagi yang masih “jomblo” atau belum menemukan pacar, calon, tunangan ato apalah sebutannya, pertanyaan kapan kawin pasti sedikit banyaknya mempengaruhi emosi, mungkin sesaat ato bahkan bisa lebih dari sesaat. Sesantai2nya seseorang dengan kisaran umur 25-30, apabila diberi pertanyaan seperti itu pasti berdampak “sensi”. Apalagi bagi mereka yang kisaran umurnya 30 ke atas…Wow…saya pikir akan lebih sensi lagi…(menurut pengamatan saya)

Melihat kenyataan sekarang, meskipun banyak wanita2 yang berumur kepala “2” kebanyakan masih “jomblo” dalam artian belum memiliki pasangan tetap yang pasti, walaupun mereka bilang masih nikmat dengan kesendirian karena padatnya aktivitas yang dijalani, namun sebagian besar dari mereka juga memiliki kekhawatiran kalau2 akan menjadi “perawan tua”. Walau di jaman sekarang ukuran umur “perawan tua” itu tidak terlalu jelas karena saking banyaknya wanita karir yang masih sendiri meskipun umur mereka sudah memasuki kepala “4”.

Sedangkan pada laki2 mungkin (menurut saya lagi) lebih fleksibel dalam hal untuk memutuskan kapan menikah. Secara menikah bukan lah hal yang gampang untuk kedepannya, bagi laki2 menikah harus bisa lebih bertanggung jawab, dan kesiapan lahir batin lainnya. Toh kapanpun laki2 menikah kemungkinan pasti memiliki anak lebih besar. Sedangkan bagi perempuan semakin berumur menikah, maka kemudahan untuk memiliki anak tidak semudah di masa produktif , karena pada umur tertentu perempuan mengalami masa manopouse dimana pada masa ini tidak memungkinkan lagi untuk memiliki anak. Nah bukan kah rasa kekhawatiran lebih besar wanita daripada laki2???

Setidaknya dengan pertanyaan2 orang2 iseng yang selalu mengungkit “kapan Kawin” sedikit banyaknya dapat membuat para wanita2 “jomblowati” untuk lebih memikirkan atau terpengaruh bahkan terbawa emosi. Ada yang menanggapi dengan serius seperti..”ya,mohon di doakan saja semoga saya cepat dapat jodoh” ato “tunggulah undangannya, pasti anda di undang kok” dll, ada juga yang menanggapi pertanyaan itu dengan jawaban yang bercanda seperti “ntar bulan mei…mei be yes mei be no..(diplesetkan)” ato “udah bikin undangan kok, tapi calonnya masih dikonfirmasi”hehehhe sambil ketawa2 lah pastinya dll, bahkan ada yang menanggapi pertanyaan itu dengan jawaban yang sewot seperti “ kenapa sih jadi orang ribet ngurusin orang kapan kawin???” (sambil muka jutek) ato “suka2 saya lah kapan mo kawin, emang apa urusan anda” (dengan muka cemberut) dan banyak lagi.

Nah sodara2 yang masih “jomblowan” dan “jomblowati” namun sudah berumur untuk pantas menikah, bagaimana tanggapan anda kalo terlalu sering ditanya “kapan kawin”???apakah anda akan menjawab serius, bercanda ato jawaban yang sewot???

Namun yang pasti, jangan terlalu khawatir dengan ke’Jomblo”an anda, sebab Allah menciptakan makhluknya berpasang2an, mungkin saat ini anda belum bertemu dengan “soulmate” anda. So, berdoa dan berusahalah dengan jalan yang baik dan benar supaya anda mendapatkan “soulmate” yang benar pula. Selamat berjuang menemukan “soulmate” anda. Salam JOMBLO^_^